Sabtu, 17 Juni 2017

DIAGNOSA KEPERAWATAN



DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnose keperawatan merupakan rumusan masalah keperawatan yang dirumuskan berdasarkan batasan karakteristik yang ditemukan dari pasien pada saat melakukan asesmen atau pengkajian. Dengan membandingkan data yang diperoleh dari pasien dengan batasan kaakteristik yang terdapat di buku refernsi baik dari NANDA, Doengoes, SDKI, Lynda Juall C dan Wilkinson.
Diagnose keperawatan dibagi menjadi dua jenia yaitu Diagnose Negatif dan Diagnose Positif. Diagnose negative menunjukan bahwa klien dalam kondisi sakit atau beresiko mengaami sakit sehingga penegakan diagnose ini akan mengarahkan pemberian intervensi keperawatan yang bersifat penyembuhan, pemulihn dan pencegahan.  Diagnose negatif terdiri dari diagnose actual dan diagnose risiko.
Diagnose positif menunjukan bahwa klien dalam kondisi sehat dan dapat mencapai kondisi yang lebih sehat atau optimal, yang merpakan diagnos tersebut yaitu diagnose promosi kesehatan.
Descriptor atau penejlasan dan focus diagnostic

No
Descriptor
Fokus Diagnostik
1
Tidak Efektif
Bersihan Jalan Napas
2
Gangguan
Pertukaran Gas
3
Penurunan
Curah Jantung
4
Intoleran
Aktivitas
5
Deficit
Pengetahuan

Beberapa descriptor yang digunakan dalam diagnosis keperawatan :
No
Descriptor
Definisi
1
Deficit
Tidak cukup, tidak adekuat
2
Disfungsi
Tidak berfungsi secara normal
3
Efektif
Menimbulkan efek yang diinginkan
4
Gangguan
Mengalami hambatan atau kerusakan
5
Lebih
Berada di atas nilai normal atau yang diperlukan
6
Penurunan
Berkurang baik dalam ukuran, jumlah atau derajat
7
Rendah
Berada di bawah nilai normal atau yang diperlukan
8
Tidak efektif
Tidak menimbulkan efek yang diinginkan
9
Tidak proporsional
Terlalu besar/kecil jika dibandingkan dengan yang normal

Pada proses penegakan diagnose diperlukan pengalaman yang cukup, rangkaian proses dari penegakan diagnose yaitu analisis data, identifikasi masalah, dan perumusan diagnose. Pada analisis data yaitu dengan membandingkan data yang didapat dari asesen dengan nilai normalnya lalu kelompokan data tersebut, setelah itu lanjutkan dengan mengidentifikasi masalah apakah masalah tersebut actual, risiko atau promosi kesehatan, kemudian langkah terakhir menrumuskan diagnose

Referensi :
PPNI., Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia definisi dan Indikatr diagnostic., Jakarta (2016)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar