DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnose keperawatan merupakan rumusan masalah
keperawatan yang dirumuskan berdasarkan batasan karakteristik yang ditemukan
dari pasien pada saat melakukan asesmen atau pengkajian. Dengan membandingkan
data yang diperoleh dari pasien dengan batasan kaakteristik yang terdapat di
buku refernsi baik dari NANDA, Doengoes, SDKI, Lynda Juall C dan Wilkinson.
Diagnose keperawatan dibagi menjadi dua jenia
yaitu Diagnose Negatif dan Diagnose Positif. Diagnose negative menunjukan
bahwa klien dalam kondisi sakit atau beresiko mengaami sakit sehingga penegakan
diagnose ini akan mengarahkan pemberian intervensi keperawatan yang bersifat
penyembuhan, pemulihn dan pencegahan. Diagnose
negatif terdiri dari diagnose actual
dan diagnose risiko.
Diagnose positif menunjukan bahwa klien dalam
kondisi sehat dan dapat mencapai kondisi yang lebih sehat atau optimal, yang
merpakan diagnos tersebut yaitu diagnose promosi
kesehatan.
Descriptor atau penejlasan dan focus diagnostic
No
|
Descriptor
|
Fokus Diagnostik
|
1
|
Tidak Efektif
|
Bersihan Jalan Napas
|
2
|
Gangguan
|
Pertukaran Gas
|
3
|
Penurunan
|
Curah Jantung
|
4
|
Intoleran
|
Aktivitas
|
5
|
Deficit
|
Pengetahuan
|
Beberapa descriptor yang digunakan dalam
diagnosis keperawatan :
No
|
Descriptor
|
Definisi
|
1
|
Deficit
|
Tidak
cukup, tidak adekuat
|
2
|
Disfungsi
|
Tidak
berfungsi secara normal
|
3
|
Efektif
|
Menimbulkan
efek yang diinginkan
|
4
|
Gangguan
|
Mengalami
hambatan atau kerusakan
|
5
|
Lebih
|
Berada
di atas nilai normal atau yang diperlukan
|
6
|
Penurunan
|
Berkurang
baik dalam ukuran, jumlah atau derajat
|
7
|
Rendah
|
Berada
di bawah nilai normal atau yang diperlukan
|
8
|
Tidak
efektif
|
Tidak
menimbulkan efek yang diinginkan
|
9
|
Tidak
proporsional
|
Terlalu
besar/kecil jika dibandingkan dengan yang normal
|
Pada proses penegakan diagnose diperlukan pengalaman
yang cukup, rangkaian proses dari penegakan diagnose yaitu analisis data,
identifikasi masalah, dan perumusan diagnose. Pada analisis data yaitu dengan
membandingkan data yang didapat dari asesen dengan nilai normalnya lalu
kelompokan data tersebut, setelah itu lanjutkan dengan mengidentifikasi masalah
apakah masalah tersebut actual, risiko atau promosi kesehatan, kemudian langkah
terakhir menrumuskan diagnose
Referensi :
PPNI., Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia definisi dan Indikatr diagnostic., Jakarta (2016)
PPNI., Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia definisi dan Indikatr diagnostic., Jakarta (2016)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar