ANAMNESA DALAM ASESMEN PASIEN
Pertama kali pasien masuk rumah sakit atau pelayanan
kesehatan, tehnik asemen yang digunakan yaitu dengan melalui wawancara atau
anamnesa, baik dengan auto anamnesa yaitu yang ditujukan langsung kepada pasien
dan allo anamnesa yang ditujukan kepada keluarga pasien atau orang terdekat
dengan pasien. Auto anamnesa hanya bisa dilakukan jika pasien kompeten untuk
menjawab semua pertanyaan, apabila pasien tidak kompeten maka dilakukan allo
anamesa. Pasien dengan allo anamnesa seperti pasien anak, pasien lansia yang
mengalami gangguan pendengaran, atau penglihatan atau dengan penurunan fungsi
kognitif, dan pasien dengan penurunan kesadaran. Anamnesa yang dilakukan
terdiri dari :
Keluhan utama
Keluhan yang dirasakan klien sehingga membawa pasien
pergi meminta bantuan kepada pelayanan kesehatan baik klinik, puskesmas dan
atau rumah sakit
Riwayat penyakit sekarang
Merupakan proses atau kronologis yang dimulai pasien
merasakan keluhan atau merasakan kelainan sampai pasien masuk rumah sakit.
Riwayat penyakit sekarang dapat dikembangkan dengan PQRST.
a. P atau provoking, merupakan hal yang dapat memperberat
atau mengurangi gejala yang dirasakan klien
b. Q atau Quality/Quantiti, yaitu seberapa besar tingkat
keparahan klien
c. R atau region atau radiation, letak gejala yang
diirsakan dan seberapa jauh penyebarannya
d. S atau severity , tingkat atau skala keparahan yang
dapat memperberat atau mengirangi keluhan
e. Time atau waktu, seberapa sering dirasakan, tiba-tiba
atau bertahap
Riwayat penyakit dahulu
Beberapa penyakit yang pernah diderita beberapa tahun
atau beberapa bulan yang pernah diderita oleh pasien. Dala hal ini riwayat
alergi, riwayat transfuse, riwayat pengobatan dan tindakan operasi.
Riwayat penyakit keluarga
Beberapa penyakit yang diderita pasien ada yang
turunkan secara genetic dan/ atau ditularkan oleh anggota keluarga yang lain
atau dengan penyakit yang sama diderita oleh anggota keluarga, termasuk riwayat
kematian keluarga yang disebabkan karena penyakit yang diderita anggota
keluarga
Pola nutrisi
Terkait dengan jenis makanan yang dikonsumsi,
frekuensi makan dan kebiasaan makan klien dirumah sebelum pasien sakit, dan
saat pasien sakit, hal ini dapat digunakan untuk bahan perbandingan, apakah
terdapat perubahan pola makan dan kebiasaan mengkonsumsi makanan saat sehat dan
saat sakit, hal ini juga dapat dijadikan sebagai tolak ukur tujuan yang ingin
dicapai khususnya pada pasien dengan masalah keperawatan mual dan gangguan
keseimbangan nutrisi baik kurang atau lebih.
Pola istirahat tidur
Pada pola istirahat tidur yang dianamnesa yaitu berapa
lama pasien tidur yang terbagi menjadi berapa jam tidur siang dan berapa jam
tidur malam, gangguan selama tidur seperti kesulitan memulai tidur atau mudah
terbangun. Kemudian kebiasaan pasien sebelum tidur dimalam hari
Pola kebersihan diri
Kebersihan diri terdiri dari kebersihan rambut dan
kuku, kebersihan kulit, kebersihan mulut, dan lainnya. Pada pola ini dikaji
bagaimana kebiasaan klien dalam menjaga kebersihannya, baik dari cara maupun
frekuensi melakukan kebersihan diri.
Aktivitas lain
Menanyakan kebiasaan pasien berolah raga, jenis
pekerjaan dan kebiasaan rekreasi.
Riwayat psikologis (emosi, interkasi dan komunikasi)
Mengukur tingkat kesemasan klien, apakah pasien dalam
kondisi panik, kecemasan berat, kecemasan sedang atau kecemasan ringan. Menggali
factor – factor yang menyebabkan pasien stress, pengalaman pasien terhadap
stress dan koping yang digunakan untuk menngurangi tingkat stress. Orang terdekat
pasien dan bagaimana pasien berinteraksi.
Social ekonomi dan budaya
Tingkat kemampuan ekonomi pasien dengan menggali
pekerjaan pasien dan penghasilan baik pasien pribadi atau penghasilan keluarga.
Dan budaya yang dianut pasien terkait dengan kebiasaan kebiasaan yang sejalan
dengan kesehatan atau yang tidak sejalan dengan kesehatan.
Referensi :
Evania N. 1993. Konsep Dasar
Pemeriksaan Fisik Keperawatan., Jogjakarta
: d-medika